Sejak berabad-abad silam, tulisan sudah menjadi alat komunikasi untuk berbagai tujuan seperti mencatat peristiwa, berkirim kabar, update status, hingga membuat konten pemasaran. Blog menjadi salah satu media komunikasi khususnya bagi perusahaan untuk menyebarkan konten pemasarannya.
Namun, tahukah kamu bahwa untuk menulis blog yang menarik maka kamu perlu menerapkan teknik creative writing. Yuk, cari tahu apa itu creative writing, perbedaan creative writing dan technical writing, jenis dan contoh creative writing, serta tips menulis kreatif, semuanya ada di artikel ini. Selamat membaca!
“ Jika kamu membuat tulisan yang dapat mengangkat orang untuk menjadi lebih baik maka kamu tidak hanya menjadi penulis yang menghibur namun juga membawa perubahan “
Anonim
Apa Itu Creative Writing?
Menurut Naning Pranoto, menulis kreatif atau creative writing adalah tulisan yang menimbulkan imajinasi dan inspirasi serta daya kritis bagi pembacanya. Tulisan kreatif tentunya berbeda dengan tulisan biasa yang datar dan kurang memiliki daya imajinasi dan inspirasi.
Seperti yang kita ketahui, imajinasi itu mampu mengusik, membuai, merangsang, melambungkan dan menerbangkan serta menghanyutkan perasaan. Bahkan, mengaduk-aduk.
Creative Writing vs Technical Writing
Apa yang membedakan creative writing dengan technical writing? Creative writing ditulis dengan menggunakan bahasa yang ringan, santai, serta tidak kaku. Berbeda dengan technical writing yang membahas subyek tertentu dan biasanya berisi arahan, instruksi, atau penjelasan sehingga tampilannya cenderung sistematis.
Creative writing tidak hanya bertujuan untuk menyampaikan informasi saja, melainkan juga untuk menghibur, mengedukasi, mengekspresikan pikiran, membangun kesadaran tentang suatu hal, serta mendorong pembacanya untuk melakukan tindakan tertentu.
Baca Juga: Apa Itu Teknik Storytelling? Arti, Manfaat, dan Penerapannya dalam Marketing
Jenis dan Contoh Creative Writing
Untuk mengetahui cara menulis yang kreatif, kamu harus tahu terlebih dahulu jenis-jenis creative writing. Ada 2 jenis creative writing, yaitu adalah fiksi dan non-fiksi.
1. Tulisan Fiksi
Tulisan fiksi adalah jenis kepenulisan yang berdasarkan pada imajinasi atau sesuatu yang tidak berdasarkan fakta. Contoh dari creative writing jenis fiksi adalah novel, cerpen, naskah drama, puisi, naskah iklan, skenario, dan dongeng.
2. Tulisan Non-Fiksi
Jenis tulisan kreatif yang kedua adalah tulisan non-fiksi, yaitu kepenulisan yang merujuk pada fakta seperti kisah nyata dan ilmu pengetahuan. Contoh tulisan kreatif non-fiksi meliputi biografi, esai, laporan perjalanan, jurnalistik, dan artikel, termasuk blog untuk konten pemasaran.
Baca Juga: Apa Itu Content Marketing? Pengertian, Tujuan, Jenis, dan Cara Membuatnya
Tips Menulis Kreatif untuk Content Marketing
1. Tentukan Arah Tulisan dengan Jelas
Tips menulis kreatif yang pertama adalah menentukan arah tulisan. Setiap konten harus memiliki arah tulisan yang jelas dan fokus pada satu titik tujuan. Tulisan yang tidak memiliki arah dan tidak fokus akan menjadi tulisan yang mengambang dan pembaca tidak akan bisa memahaminya.
Oleh karena itu, tentukanlah tujuan berupa pesan utama sebelum membuat tulisan. Pesan utama ini akan berperan sebagai “kiblat” yang membantumu membuat sebuat tulisan yang terfokus pada satu titik.
2. Riset Sebelum Membuat Tulisan
Meskipun tulisan dengan teknik creative writing mengandalkan kreativitas dan sebagian besar isinya bersumber dari ide atau gagasan sang penulis, kamu tetap perlu melakukan riset sebelum membuat tulisan.
Riset akan membantumu dalam menemukan wawasan baru, membuka sudut pandang lain, terbebas dari writer’s block, atau sebagai bahan tulisan agar lebih kredibel. Utamanya, riset akan sangat dibutuhkan pada tulisan kreatif non-fiksi.
3. Audiens, Gaya Bahasa, dan Struktur Kepenulisan
Menentukan target audiens menjadi sangat penting karena setiap orang memiliki kendala dan latar belakangnya masing-masing sehingga mereka memiliki preferensi topik tulisan yang berbeda-beda.
Tentukan audiens secara spesifik, lalu buatlah tulisan yang relatable atau bahkan dapat memecahkan masalah audiens sehingga tulisanmu bisa diterima oleh mereka.
Gaya bahasa dan struktur kepenulisan tentunya juga perlu disesuaikan dengan target audiens yang akan membaca tulisanmu.
4. Gunakan Jenis Tulisan Populer
Agar tulisan kreatif yang kamu buat semakin menarik, kamu bisa gunakan jenis tulisan populer yang sering kali menarik perhatian pembaca. Beberapa jenis tulisan populer yang bisa diterapkan dalam tulisan kamu:
- Tulisan yang menggugah emosi. Berikan tulisan atau kisah yang dapat membuat pembaca tertawa, menangis atau kecewa saat membaca tulisanmu. Kamu bisa mengecek emosi dalam tulisanmu dengan membaca lagi setelah beberapa saat.
- Tulisan yang mendidik. Buat tulisan yang mendidik agar pembaca dapat mempelajari hal baru dan merasakan manfaat dari tulisanmu. Tulisan yang bermanfaat akan selalu diingat sehingga audiens akan membaca lagi tulisan-tulisanmu berikutnya.
- Tulisan yang menginspirasi. Banyak tulisan yang menghibur namun kurang menginspirasi sehingga akhirnya menjadikan tulisanmu tidak membekas dalam ingatan pembaca. Jika kamu membuat tulisan yang dapat mengangkat orang untuk menjadi lebih baik maka kamu tidak hanya menjadi penulis yang menghibur namun juga membawa perubahan.
5. Pancing Pembaca dengan Judul
Hal pertama yang dibaca oleh pembaca dari karya tulis kreatif tentunya adalah judul. Judul merupakan gambaran atau pokok pikiran dari sebuah tulisan kreatif. Sebuah judul yang menarik akan dapat memantik calon pembaca sehingga mereka jadi lebih penasaran dengan isi dari tulisan tersebut.
6. Perhatikan Pilihan Kata
Suatu karya tulisan akan memiliki nyawa dan terasa hidup apabila tulisan tersebut kaya akan pilihan kata dan diksi. Maksudnya, kata atau diksi yang digunakan tidak hanya banyak dan beragam, melainkan juga tepat dan sesuai dengan topik pembahasan pada konten tersebut.
Untuk membantumu membuat tulisan yang kaya akan diksi, hindarilah kata keterangan atau kata sifat dalam tulisanmu karena kedua kata tersebut akan membuat tulisan jadi lebih singkat sehingga mempersempit imajinasi pembaca.
Perbanyaklah menggunakan kata benda yang bisa memberikan sensasi teka-teki dan biarkan pembaca mendeskripsikan sendiri maksud dari tulisan tersebut. Contohnya, jangan gunakan kalimat “Kelakuan mereka membuat saya heran”, tapi gunakan kalimat “Melihat kelakuan mereka, saya sampai mengernyitkan dahi”.
7. Tata Bahasa, Ejaan, dan Tanda Baca
Kesalahan tata bahasa bisa memberikan kesan tidak profesional dan mempertaruhkan kredibilitas penulis sehingga pembaca akan bereaksi negatif jika menemukan kesalahan tersebut. Kamu bisa cek tata bahasa dan kepenulisan kamu di KBBI Daring.
Cara lain yang bisa kamu lakukan untuk cek kepenulisan adalah dengan istirahat terlebih dahulu, baca lagi 2-3 kali sampai tulisan yang kamu buat enak dibaca. Kamu bisa juga meminta tolong orang lain untuk mengoreksi tulisanmu agar tidak ada multitafsir.
8. Bumbui Tulisan dengan Ekspresi dan Emosi
Ekspresi dan emosi ibarat “bumbu” pelengkap pada sebuah karya tulisan kreatif. Tanpa kedua unsur tersebut maka tulisan akan terasa hambar. Tuangkan berbagai macam emosi ke dalam tulisanmu seperti amarah, kesedihan, bahagia, atau kecewa.
Ekspresikan emosi-emosi tersebut dengan mendeskripsikannya melalui kata-kata yang menarik sehingga pembaca dapat ikut terbawa suasana yang kamu bangun di dalam tulisan tersebut.
9. Pilih Media Publikasi dengan Tepat
Pilih media atau platform yang tepat untuk mempublikasikan tulisanmu. Sesuaikan platform dengan audiens yang sudah kamu tentukan. Dengan begitu tulisanmu akan mendapatkan pembaca yang tepat dengan target yang sudah kamu buat.
Berikut hal-hal yang harus kamu perhatikan sebelum menentukan platform untuk mempublikasikan tulisan mu:
- Ketahui demografi dari pengguna platform tersebut.
- Ketahui berapa banyak isi tulisan yang bisa kamu buat di platform tersebut.
- Format apa yang cocok di gunakan pada platform tersebut.
- Tampilan foto atau gambar yang dimunculkan.
10. Menulis Secara Rutin
Berlatihlah secara rutin sampai menemukan standardisasi tulisan yang sesuai dengan kamu. Dengan menulis secara rutin kamu juga bisa membuat pola bagaimana kamu bisa mendapatkan ide atau inspirasi.
Penutup
Jadi, sudah siap untuk mempraktikan tips menulis kreatif dan menjadi penulis hebat? Hal terpenting yang harus kita perhatikan adalah jangan pernah lelah untuk berlatih, karena tulisan bagus tidak didapat secara instan.
Semoga penjelasan diatas bisa dijadikan sumber belajar untuk bisa memulai bisnis online kalian. Jika kalian ada kritik maupun saran jangan sungkan untuk isi kolom komentar atau langsung dm instagram Digitumo di @digitumo.id. Bye! Sampai jumpa di topik selanjutnya.