fbpx

Apa Itu Content Marketing? Bagaimana Cara Membuatnya?

Apa Itu Content Marketing

Saat ini, content marketing semakin marak digunakan oleh perusahaan. Survey dari Hubspot pada tahun 2021 menunjukkan bahwa sebanyak 82 persen dari 1.500 perusahaan secara aktif berinvestasi pada content marketing. Sebenarnya apa itu content marketing?

Melalui artikel ini kamu akan memgetahui pengertian dari content marketing, tujuan menjalankan content marketing, serta cara dan strategi pembuatan content marketing.

Pengertian Content Marketing

Menurut Joe Pulizzi, content marketing adalah teknik pemasaran untuk menciptakan dan mendistribusikan konten yang relevan dan berharga untuk menarik, memperoleh, dan melibatkan target audiens yang jelas guna mendorong tindakan pelanggan yang menguntungkan.

Pada dasarnya, content marketing bertujuan untuk menarik dan mempertahankan konsumen dengan memberikan konten yang bermanfaat atau bernilai bagi konsumen.

Tujuan Content Marketing

Membangun Awareness dan Branding

Konten bisa digunakan sebagai alat untuk mengenalkan produk atau perusahaan. Dengan memanfaatkan website atau social media, kamu bisa menyebarkan konten yang bermanfaat bagi target konsumen sehingga mereka akan tertarik dengan konten tersebut.

Semakin banyak konten yang dilihat oleh target konsumen maka akan semakin sering pula mereka terpapar oleh brand dan informasi seputar produk. Oleh karena itu, content marketing sering kali menjadi andalan banyak perusahaan dalam melakukan branding.

Menjalin Hubungan dengan Konsumen

Apabila suatu konten dapat secara konsisten memberikan nilai dan manfaat kepada konsumen maka brand akan mendapatkan kepercayaan mereka. Membangun kepercayaan sangat penting dalam hubungan antara brand dan konsumen.

Ketika konsumen sudah percaya dengan suatu brand, mereka akan menjadi pelanggan yang loyal. Tentunya setiap brand ingin memiliki konsumen loyal, bukan?

Mendapatkan Konsumen Indirect

Maksud dari konsumen indirect adalah konsumen baru yang awalnya tidak kamu sasar atau diluar dari target konsumen. Melalui content marketing, kamu bisa membuka peluang hadirnya konsumen indirect yang secara tidak sengaja melihat konten lalu tertarik dengan brand atau produkmu.

Meningkatkan Conversion Rate

Dalam content marketing, kamu bisa menyelipkan pesan marketing untuk memengaruhi konsumen sehingga mereka tertarik atau bahkan melakukan pembelian. Copywriting berperan penting di sini!

Perlu diingat bahwa pesan marketing yang kamu berikan tidak boleh terlalu banyak, tidak frontal, serta tidak mengganggu konsumen dalam menikmati konten. Jangan sampai pesan marketing yang ada pada konten justru memberikan dampak sebaliknya yaitu konsumen hilang respect dan tidak tertarik lagi dengan konten.

Baca Juga: 7+ Teknik dan Contoh Teks Copywriting Beserta Tips Membuatnya!

Jenis-Jenis Content Marketing

Content marketing memiliki beberapa jenis, baik itu berdasarkan tujuan atau formatnya. Jenis content marketing berdasarkan tujuan dibagi menjadi tiga, yaitu:

  1. Awareness Content: lewat konten jenis ini kamu akan lebih fokus dalam memberikan konten yang disukai oleh konsumen tanpa adanya penawaran atau pesan marketing di dalamnya. Tujuannya adalah memberikan manfaat kepada konsumen sehingga mereka akan lebih banyak melihat konten yang kamu berikan
  2. Leads Content: pada konten jenis ini kamu bisa menyajikan konten pengenalan produk, fitur, tutorial, atau review. Konten ini dibuat untuk konsumen yang sudah mengenal brand dan terbiasa melihat konten-konten dari brand kamu. Tujuannya adalah untuk membuat konsumen tertarik dengan produkmu.
  3. Conversion Content: melalui konten ini kamu bisa memberikan pesan marketing secara gamblang atau hard selling, mungkin dalam bentuk promo atau penawaran spesial. Namun pastikan bahwa konten yang kamu sajikan tetap bermanfaat dan disukai oleh konsumen.

Sedangkan untuk jenis content marketing berdasarkan formatnya terbagi menjadi 12 jenis, yaitu:

  1. How-to content: menjelaskan tahapan tahapan dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. (Contoh konten: Cara Mengambil Uang di ATM)
  2. True story: menceritakan atau menggambarkan suatu kejadian nyata yang memiliki manfaat bagi pembaca. (Contoh konten: Anak berhenti menangis saat Aku mengajaknya bermain ini!)
  3. Case study: pengalaman penulis/orang lain dengan hasil praktek yang dapat dipertanggung jawabkan atau hasil praktek yang sangat mengagumkan dan bermanfaat. (Contoh konten: Berhasil! 1000 Followers dari Internet, Hanya dalam Waktu 3 Bulan)
  4. List post (listicle): berisikan daftar hal unik, menarik, terbaik dan sebagainya yang membuat orang penasaran. Umumnya, judul pada artikel listicle menggunakan angka. (Contoh konten: 10 Negara Penghasil Wanita Tercantik Didunia)
  5. Resource and links: serupa dengan listicle, namun jenis konten resource and link lebih merekomendasikan pembaca untuk mengunjungi daftar tautan link yang ada pada list. (Contoh konten: 10 Rekomendasi Jurnal Online Untuk Bahan Skripsimu).
  6. Wake up calls (do’s and don’ts): membangun kesadaran audiens tentang hal-hal yang sebaiknya dilakukan atau tidak dilakukan. (Contoh konten: 5 Kesalahan Pembisnis Pemula, Wajib Dihindari!)
  7. Product review: memberitahukan secara spesifik produk atau jasa yang sedang di-review, misalnya smartphone, laptop, jasa laundry mungkin dan sebagainya.
  8. Opini: mengandalkan analisa dan pengamatan penulis mengenai suatu fakta dan fenomena. Jenis artikel opini biasanya digunakan untuk konten prediksi, entertaiment dan lain-lain. (Contoh konten: Perlukah Ujian Nasional Online Diadakan?)
  9. Infografik: Artikel jenis ini akan ditulis bersamaan dengan diagram atau flowcart. Jenis artikel ini biasanya digunakan pada jenis artikel studi kasus juga. (Contoh konten: Siklus Terjadinya Hujan Di Bumi)
  10. Breaking news: berisikan kejadian atau peristiwa yang sedang terjadi, yang memberikan kesan unik, senang, sedih, datar dan lain lain. (Contoh konten: Lolos Semifinal SEA Games 2019, Timnas U23 Indonesia Jumpa Myanmar)
  11. This is (pengertian): membahas tentang pengertian mengenai suatu hal (Contoh konten: Apa itu SEO, jenis, implementasi, dan rekomendasi)
  12. Jurnalistik: artikel jenis ini menyampaikan peristiwa sesuai fakta yang terjadi, biasanya jenis artikel ini digunakan untuk artikel berita.

Cara Membuat Content Marketing

1. Menetapkan Tujuan Content Marketing

Langkah pertama dalam pembuatan content marketing adalah mengetahui tujuan utama dari penyusunan konten. Apa goal atau objektif dalam melakukan upaya content marketing? Mengapa membuat konten?

Dengan menentukan tujuan, kamu bisa membuat jenis dan format konten yang sesuai dengan tujuanmu serta kamu dapat mengukur hasilnya nanti. Pilih tujuan spesifik seperti mendapatkan traffic untuk website, mengenalkan fitur produk, atau akuisisi konsumen.

2. Riset Target Audiens

Kamu harus bisa mengetahui siapa target audiensmu dengan detail mulai dari gender, usia, penghasilan, hobi, kebiasaan, permasalahan, dan keinginan mereka. Dengan begitu kamu dapat menentukan konten apa yang mereka sukai dan pengalaman apa yang ingin mereka rasakan dari konten tersebut.

Sedikit tips untuk mengenali audiensmu dengan lebih dalam, kamu bisa juga mempelajari siapa kira-kira tokoh idola dari target audiens. Memang apa pentingnya? Agar kamu bisa memahami pola komunikasi dan pola pikir konsumen lebih baik lagi.

3. Tentukan Media Untuk Membagikan Konten

Cari dan tentukan media apa yang paling banyak digunakan oleh target audiens karena dengan mengetahui media yang mereka gunakan kamu bisa lebih mudah untuk menjangkau dan membagikan kontenmu kepada audiens.

Diawal, pastikan kamu fokus pada satu atau dua media terlebih dahulu yang paling banyak digunakan oleh target konsumen. Tujuannya agar kamu bisa lebih maksimal dalam mengembangkan channel tersebut. Setelah itu kamu bisa mulai ekspansi ke channel lainnya.

4. Susun Strategi dan Perencanaan Konten

Dalam menyusun strategi konten, ada tiga unsur penting yang harus kamu tentukan yaitu pillar, themes, dan post.

  1. Pillar adalah satu tema besar dari semua konten yang akan dibuat kedepannya. Contoh: yoga untuk ibu hamil.
  2. Themes adalan turunan dari pillar mengenai topik apa saja yang bisa dibahas dari tema besar tersebut. Contoh: gerakan yoga untuk ibu hamil dan peralatan yoga untuk ibu hamil.
  3. Post adalah format konten yang digunakan untuk membahas themes atau topik spesifik. Contoh: format video untuk konten gerakan yoga dan format artikel untuk konten peralatan yoga.

Jangan lupa juga untuk membuat perencanaan konten yang terstruktur mulai dari pembagian jobdesc, timeline pengerjaan konten, jadwal tayang, waktu meeting bersama tim, konsep visual, dan KPI. Kamu bisa menggunakan Microsoft Excel atau Google Sheet dalam pembuatannya dan bagikan kepada semua anggota tim.

5. Mempersiapkan Ide Konten

Salah satu bagian terpenting dan terumit dalam proses pembuatan konten adalah proses pencarian Ide. Berikut tips yang bisa kamu lakukan untuk menemukan inspirasi ide:

  1. Brainstorming: diskusi dengan tim dapat memunculkan ide yang menarik dan bervariasi. 
  2. Pencarian data internal dan eksternal:
    • Data internal bisa didapatkan lewat performance kontenmu. Kamu bisa menggunakan Google Analytics atau Instagram Insight untuk menemukan ide konten baru. 
    • Data eksternal bisa didapatkan lewat riset terkait dengan topik yang populer dan hangat diperbincangkan.
  3. Digital media listening: perhatikan apa yang terjadi di social media dan media online. Kamu juga bisa mencari tahu hal yang sedang dibicarakan orang, apa yang banyak dibaca, atau dikomentari.

Baca juga: Tips Menulis Kreatif Agar Blog dan Kontenmu Semakin Menarik

6. Penulisan Konten

Dalam penulisan konten, proses dimulai dengan membuat kerangka konten. Kerangka dapat membantu proses mengisi konten menjadi lebih terstruktur dan mudah. Isi dari kerangka adalah poin-poin pembahasan yang ada di dalam konten.

Kamu bisa menggunakan teknik inverted pyramid, yaitu metode perumusan kerangka konten. Metode ini menempatkan info terpenting dari suatu konten di bagian paling awal tulisan.

struktur content marketing
  • Lead adalah rangkuman dari seluruh isi konten atau informasi terpenting dari konten. Lead berperan agar audiens langsung memahami pesan dari konten tersebut dan mendapatkan apa yang mereka cari. Idealnya, lead mengandung 5W+1H.
  • Body adalah detail penting yang menjelaskan pesan utama pada lead. Informasi 5W+1H yang hanya dijelaskan sepintas pada bagian lead perlu dikembangkan agar informasi bisa lebih lengkap dan berkualitas.
  • Tail adalah informasi tambahan diluar pesan utama, namun masih berkaitan.

7. Menganalisis Performa Konten

Setelah konten dibuat dan didistribusikan, kamu masih punya satu tugas lagi yang tidak boleh ditinggalkan yaitu mengukur kinerja dari kontenmu. Mengapa hal ini penting? Agar kamu bisa memastikan apakah konten yang kamu buat sudah mencapai tujuan yang ditetapkan diawal atau belum, apakah audiens menyukainya, dan apakah strategi yang dijalankan sudah tepat.

Untuk bisa mengetahui performa konten, ada banyak alat ukur atau metriks yang bisa kamu lihat. Pemilihan metriks akan bergantung pada tujuan konten dan channel apa yang digunakan. Berikut adalah beberapa metriks umum yang biasa digunakan untuk mengukur performa konten.

  • Reach dan Impression: mengukur sebesar apa konten menjangkau audiens seperti followers (jumlah pengikut), reach (jangkauan, jumlah audiens yang melihat konten), impression (jumlah kemunculan postingan di timeline audiens).
  • Engagement: mengukur interaksi antara audiens dengan konten seperti jumlah likes, share, dan komentar di unggahan social media. Berapa banyak artikel website-mu dibaca (page view) atau seberapa lama orang mengunjungi website-mu (time per session/bounce rate).
  • Traffic: mengetahui jumlah klik yang didapatkan website dari hasil pencarian organik (click/CTR) atau jumlah pengunjung baru dan lama pada website (new user/old user).
  • Conversion: jumlah audiens yang melakukan tindakan tertentu yang menguntungkan bisnis atau call to action (CTA) pada artikel tersebut. 

Baca juga: Social Media Analytics, Apa Saja Metrics, KPI, dan Cara Analisisnya?

Sudah Paham Apa Itu Content Marketing?

Nah, bagaimana? Sekarang sudah ada gambaran kan apa itu content marketing dan strategi apa saja yang bisa kamu terapkan dalam pembuatan content marketing.  Semoga penjelasan diatas bisa dijadikan sumber belajar untuk bisa memulai bisnis online kalian. Jika kalian ada kritik maupun saran jangan sungkan untuk isi kolom komentar atau langsung DM Instagram Digitumo di @digitumo.id . Bye! Sampai jumpa di topik selanjutnya